Bedah Skuat Mewah Aston Villa dan Taktik Agresif Steven Gerrard, Sodok Papan Atas Liga Inggris?
Legenda hidup Liverpool, Steven Gerrard telah resmi menjabat sebagai juru taktik anyar untuk Aston Villa. Gerrard menandatangani kontrak tiga setengah tahun bersama Aston Villa pada Kamis (11/11/2021). Pemilik The Villans, Nassef Sawiris dan Wes Edens begitu terkesan dengan pekerjaan yang telah dilakukan Gerrard bersama Rangers.
Ya, sejak gantung sepatu, Gerrard yang dikenal jenius sebagai pemain, meneruskan kariernya dalam dunia sepak bola dengan terjun menjadi seorang pelatih. Tidak seperti Andrea Pirlo yang langsung melatih tim besar di Eropa (Juventus), Gerrard memilih memulai karier kepelatihannya dengan melatih klub asal Skotlandia, Glasgow Rangers. Dari situ, kejeniusan Gerrard dalam meracik strategi pun terbukti, ia sukses mengantar Rangers meraih gelar juara di ajang Liga Skotlandia 2020/2021.
Ia dengan sempurna membawa Rangers mendominasi Liga Skotlandia dan menghentikan kejayaan Glasglow Celtic yang telah memenangkan trofi tersebut selama 10 musim berturut turut. Hebatnya lagi, pelatih berusia 40 tahun tersebut mengantar Rangers juara dengan catatan tak terkalahkan. Karier gemilang Gerrard di Skotlandia membuat namanya terus dikait kaitkan dengan klub di Liga Primer Inggris, seperti Newscastle United dan Aston Villa.
Klub yang disebutkan terakhir lah yang akhirnya beruntung mendapatkan tanda tangan kapten eks Liverpool dan Timnas Inggris tersebut. Yang menjadi pertanyaan, mengapa Gerrard mau menerima pinangan Aston Villa? Dan bagaimana kedalaman skuat tim yang bermarkas di Villa Park tersebut? Kedalaman skuat Aston Villa dapat dibilang mentereng, investasi cerdas mereka sukses mendaratkan barisan pemain mentereng baik di musim lalu maupun musim ini.
Di musim lalu (2020/2021), Aston Villa total membelanjakan 101,35 juta euro untuk membeli Emiliano Martinez, Ollie Watkins, Bertrand Traore, Matty Cash, dan Morgan Sanson. Nama yang disebutkan pertama layak dinobatkan sebagai pembelian terbaik untuk tim yang bermarkas di Stadion Villa Park tersebut. Kiper berusia 29 itu tampil perkasa dalam 38 pertandinganLiga Inggris, Martinez sukses membuat 135 saves dengan catatan 15 clean sheets.
Berkat penampilannya tersebut, ia juga berhasil dipanggil oleh Timnas Argentina dan langsung menjuarai Copa Amerika 2021. Itu baru di musim lalu, bagaimana dengan musim ini? Musim ini (2021/2022) The Villans menghabiskan dana 60 juta Euro atau sekitar Rp1,82 triliun untuk memboyong pemain baru.
Salah satu alasan terbesar dibalik aktifnyaAston Villamembeli pemain di musim ini adalah hengkangnya captain mereka, Jack Grealish ke Manchester City. Dilansir Transfermarkt , Grealish dibeli The Citizens dengan banderol 117,5 juta Euro atau sekitar Rp 2 triliun. Dana tersebut menjadikan Grealish sebagai pemain paling mahal diLiga Inggrissepanjang masa.
Dana penjualan tersebut dimanfaatkan The Villans dengan baik untuk membeli beberapa amunisi baru dari berbagai Liga top Eropa. Nama nama tersebut adalah Leon Bailey, Danny Ings, Emiliano Buendia, dan Ashley Young, mereka juga meminjam bek berusia 23 tahun dariManchester United, Axel Tuanzebe. Leon Bailey dibeli dari tim Bundesliga, Bayern Leverkusen dengan mahar 34 juta euro.
Pemain Timnas Jamaika tersebut, merupakan pemain yang berposisi sebagai winger dan sempat masuk radar belanja Bayern Munchen berkat penampilan menterengnya. Musim lalu, Bailey berhasil mencetak 15 gol dan 11 assist untuk Leverkusen di berbagai ajang. Di hari yang sama dengan Bailey, mereka juga mengumumkan telah berhasil mendatangkan Danny Ings dari Southampton.
Striker berusia 29 tahun itu diboyong dengan harga 35,20 juta euro. Selama 3 musim terakhir bersama Southampton, Ings berhasil mencetak 41 gol diLiga Inggris. Namanya beberapa kali muncul dalam daftar top skor bersama Mohamed salah, Aubameyang, Harry Kane dan Jamie Vardy.
Datangnya Ings jelas diharapkan untuk mendongkrak lini serang The Vilans agar lebih bertaji. The Villans juga berhasil menambah kedalaman skuadnya dengan memboyong Ashley Young dari Inter Milan secara gratis. Bagi Young, ini adalah kali kedua dirinya berseragamAston Villasetelah periode 2006 2011.
Selama periode tersebut, Young adalah pemain yang berposisi sebagai penyerang sayap, ia rajin mencetak gol dan assist untuk The Villans. Namun sekarang, ia datang sebagai pemain yang berbeda, selama 10 musim terakhir Young lebih sering bermain sebagai wing back kiri atupun kanan. Pengalamannya selama beberapa musim berseragam United dan Inter Milan dapat membantu tim dari sisi pengalaman dan mentalitas.
Nama mentereng terakhir yang didatangkan Aston Villa adalah Emiliano Buendia. The Villans berhasil mendatangkan gelandang berusia 23 tahun itu dari Norwich City. TawaranAston Villasebesar 38,30 juta euro berhasil menikung Arsenal yang dikabarkan sangat menginginkan tanda tangan Buendia.
Dengan banderol tersebut menjadikan Buendia sebagai pemain termahalAston Villasepanjang sejarah. Musim lalu, Emiliano Buendia terpilih sebagai pemain terbaik Championship berkat torehan 15 gol dan 17 assist dari 41 pertandingan. Ia juga berhasil membawa Norwich City menjuarai divisi Championship dan promosi kembali keLiga Inggris.
Musim ini, pemain asal Argentina itu telah tampil sebanyak 4 kali bersamaAston Villadengan sumbangan 1 gol. Hadirnya Buendia membuat The Villans tak khawatir meski harus kehilangan pemain andalan mereka, Jack Grealish. Buendia mampu dimainkan sebagai pemain sayap dan gelandang serang dengan sama baiknya.
Aston Villa pun digadang gadang akan menjadi tim kuda hitam yang mampu menjadi batu sandungan untuk tim big six di Liga Inggris. Sayangnya, dengan skuat mewah penampilan The Villnas justru merosot, Dean Smith yang dipercaya menjadi juru taktik tak mampu membawa Aston Villa tampil garang. Justru sebaliknya, mereka tertahan di posisi 16 klasemen Liga Inggris dengan hanya mengumpulkan 10 poin dari 11 pertandingan.
Kini, Gerrard yang memiliki CV mentereng bersama Rangers diharapkan mampu membawa The Villans keluar dari papan bawah dan menghapus predikat tim medioker. Steven Gerrard bersama Rangers menggunakan pakem bermain 4 3 3. Seperti halnyaJurgen KloppdiLiverpool, gameplay yang ia terapkan adalah bermain agresif, energi tinggi, dan menyerang. Dilansir Fbref , rata rata mencetak gol Rangers bersama Gerrard berada di angka 2.89 per pertandingan, sedangkan rata rata penguasaan bola berada di angka 68.6%.
Statistik tersebut menunjukkan bahwa permainan agresif yang diusung Gerrard begitu efektif dalam menjebol gawang lawan. Tak heran jika ia mampu membawa Rangers menghentikan dominasi Celtic yang telah bertahan hingga 1 dekade lamanya. Taktik Gerrard sangat cocok jika diterapkan di Inggris,Liverpoolbersama Klopp mampu berjaya dengan permainan agresifnya, begitu juga dengan Manchester City.
Ada juga Leeds United yang walaupun bernotaben sebagai tim promosi, mereka berhasil bertahan diLiga Inggrishingga musim kedua nya. Skema Gerrard tersebut bisa ia maksimalkan bersama tim yang memiliki deretan winger cepat seperti Aston Villa. Ini juga nampaknya yang menjadi salah satu alasan Gerrard memilih The Villans ketimbang Newcastle United.
Nama nama seperti Bertrand Traore, Ollie Watkins, Trezeguet, Leon Bailey, dan Emiliano Buendia adalah barisan pemain cepat yang berada dalam skuat The Villans musim ini. Area penting lain yang ditingkatkan Steven Gerrard sejak bergabung dengan Rangers adalah pertahanan mereka. Dalam dua musim sebelum Gerrard bergabung (2016/20170 dan (2017/2018), Rangers masing masing kebobolan 50 dan 44 gol.
Namun dalam tiga musim mereka di bawah nakhoda pelatih asal Inggris tersebut, Glasglow Rangers tidak kebobolan lebih dari 27 gol. Kemampuan Gerrard dalam mengelola pertahanan Rangers mampu membuat tim asal kota Glasglow tersebut berhasil meraih merengkuh trofi liga yang sudah lama tak dibawa pulang. "Pertahanan kuat memenangkan Anda gelar" kalimat Sir Alex Ferguson yang benar benar diterapkan dan dibuktikan Gerrard di karir kepelatihannya bersama Rangers.
Aston Villa yang sudah kebobolan sebanyak 20 gol di musim ini sudah jelas akan menjadi perhatian Gerrard, ia paham betul cara menghindarkan tim yang ia tukangi untuk terhindar dari kebobolan.